Gelar Karya Kreatif Indonesia, BI Dorong UMKM Masuk Pasar Global

JAKARTA. Untuk ketiga kalinya, Bank Indonesia (BI) menyelenggarakan Pameran Kerajinan UMKM Binaan BI bertajuk Karya Kreatif Indonesia di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta. Hadir dalam pembukaan acara tersebut, Gubernur BI Perry Warjiyo beserta istri, Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan istri Wakil Presiden Mufidah Jusuf Kalla.

Hadir pula dalam acara tersebut Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah AGGN Puspayoga dan Ketua Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf.

Dalam sambutannya, Perry mengatakan, BI melalui program UMKM unggulan telah mendorong terciptanya usaha kreatif yang mengangkat budaya daerah dan melebarkan sayapnya dari pasar lokal dan nasional ke pasar global. Hal tersebut sesuai arahan Iriana Joko Widodo saat menghadiri pameran Karya Kreatif Indonesia tahun 2017 lalu.

"Ibu Negara memberikan arahan kepada kami untuk terus mendorong munculnya pelaku usaha muda kreatif yang dapat menjadi motor penggerak ekonomi daerah, memperluas akses pasar termasuk ekspor, menciptakan pengusaha wanita yang tangguh," kata Perry, Jumat (20/7).

Perry melanjutkan, untuk mendorong terciptanya usaha kreatif yang mengangkat budaya daerah, BI juga menjalin sinergi dengan berbagai pihak. Salah satunya, kerja sama dengan Bekraf dalam program Inovatif dan Kreatif Melalui Kolaborasi Nusantara (IKKON). Kerja sama tersebut dilaksanakan bersama Koperasi Karya IKKON Bersama (KOPPIKON) di Banyuwangi yang mampu mengidentifikasi keunikan daerah sehingga tercipta suatu desain yang diaplikasikan oleh pengrajin UMKM BI.

Sementara itu lanjut Perry, untuk mendorong UMKM masuk ke pasar global, BI menempuh tiga pendekatan. Pertama, UMKM langsung memasarkan produknya kepada pembeli luar negeri. Kedua, menghubungkan UMKM dengan pelaku usaha lebih besar (eksportir). Ketiga, menghubungkan UMKM dengan desainer yang telah memiliki pasar internasional.

Selain itu, BI juga menjalin kerja sama dengan para desainer untuk lebih mendorong potensi UMKM, peningkatan nilai tambah, dan sekaligus perluasan pasar secara nasional dan global. "Kami optimistis bahwa dengan sentuhan tangan-tangan terampil para perancang busana nasional, kain-kain tradisional tersebut akan menjadi produk turunan yang berpotensi untuk menembus pasar global dan tampil dalam peragaan-peragaan busana di tingkat dunia," tambah dia.

Pameran Karya Kreatif Indonesia tahun ini, BI ingin menyasar segmen yang lebih luas. Sebab, pasar yang sangat potensial saat ini, didominasi oleh kaum wanita, muda, dan muslimah. Apalagi, komunitas hijab kian menjamur di berbagai daerah. Hal itu, kata Perry, merupakan gaya hidup syariah yang dapat dikembangkan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi kreatif khususnya di subsektor fashion.

 

Sumber: kontan.co.id

.

Postingan Terkait

.

Komentar

Detail Post

Tanggal Publish

20 July 2018 12:00WIB

Kategori

News